Jumat, 31 Januari 2014

Menimbang Tawaran HMS Queen Elizabeth Class of Aircraft Carrier untuk TNI AL

QE Kelas
Krisis ekonomi yang melanda Inggris memaksa pemerintah Kerajaan untuk menunda dan bahkan membatalkan kontrak pemesanan Kapal Induk masa depan Inggris yakni HMS Queen Elizabeth. Dengan biaya pembangunan sebesar £ 6,2 miliar membuat kas keuangan negara semakin terjepit, dimana posisi hutang yang semakin bertambah dimana terjadi pengurangan besar-besaran untuk anggaran militer dan anggaran rutin. Ini menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang imbasnya banyaknya pengangguran serta kerawanan sosial. Masih ditambah hutang yang sudah jatuh tempo memaksa pemerintah untuk mencari cara mengatasi kerugian, menghindari upaya hukum lewat pembatalan pembelian dan mencari sumber pemasukan bagi penerimaan pendapatan negara.
Personil operator AS mengeksplorasi HMS Ratu Elizabeth
Kedatangan Perdana Menteri inggris beberapa waktu lalu dan Menteri Luar Negeri Sang Ratu, adalah dalam upaya membujuk Indonesia mau mengakuisisi pesanan-pesanan yang telah dan akan datang namun tak terbayarkan, diantanya adalah penawaran HMS Queen Elizabeth ini. Mengingat masa lalu yang kelam hubungannya dengan Indonesia, yakni embargo terhadap Pesawat Tempur Hawk dan Tank Scorpion dalam kasus pelanggaran HAM di Timor Timur.  Sehingga hanya sekelas Perdana Menterilah yang diutus untuk merundingkan kesepakatan ini mengingat urgensinya dan menyangkut hubungan strategis kedua belah pihak.

Jadi tidaknya tergantung dari keuangan negara Indonesia, dimana belanja militer dibawah 1 % dari GDB apakah mencukupi atau tidak, disamping opsi pembayaran lewat proyek pertambangan. Serta adanya jaminan tidak ada prasarat khusus dan bebas embargo, maka pemerintah dibawah kepemimpinan SBY perlu kiranya dipertimbangkan. 
Ratu Elizabeth menutup 'bab penting' dengan konstruksi lambung nya selesai
Diperkirakan bulan Juli 2014, Kapal Induk HMS Queen Elizabeth selesai pembangunannya dan siap diluncurkan. Tidak ada salahnya  jika nantinya diikutkan dalam parade militer di bulan Oktober 2014 dimasa akhir pemerintahan SBY.

Menebak Varian dari 10 Skadron Sukhoi TNI AU

Indonesia menargetkan membeli 180 pesawat tempur Sukhoi dan membangun 10 Skadron di seluruh Indonesia untuk memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat di Makassar, Senin, menegaskan bahwa pertahanan NKRI harus diperkuat.
“Untuk mempertahankan kedaulatan NKRI kita menargetkan 180 pesawat tempur Sukhoi dengan membangun 10 Skadron,” katanya.
militer pesawat su-35 pematrolian-e HD Wallpaper
Setiap skadron, lanjut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu, akan diisi 18 pesawat tempur buatan Rusia itu.
Ia mengatakan, target perencanaan penguatan 180 armada tempur TNI AU jenis Sukhoi itu diharapkan terealisasi hingga 2024.
Su-34 Fullback
Purnomo mengatakan, pengadaan pesawat tempur Sukhoi itu sangat dimungkinkan karena pemerintah Rusia siap menyediakan berapa pun jumlah pesawat tempur yang diminta Indonesia.
Menurutnya, dengan membaiknya kondisi keuangan negara diharapkan semua Renstra Kementrian Pertahanan bisa lebih cepat terlaksana.
“Dengan membaiknya perekonomian bangsa semakin memudahkan pemerintah untuk memperkuat pertahanan,” terangnya. 
Paling tidak ada 5 jenis Sukhoi yang akan melengkapi kekuatan udara yakni Su 27 SK/SKM, Su 30 MK2/MKi, Su 34 Platypus, Su 35s, dan Su T-50 Pakfa yang masing-masing terdiri dari 2 skadron yang berisi 18 pesawat tempur. Adapun penempatannya yakni Kep Riau/Kalimantan mendapat jatah 1 Ska Su 27 SK/SKM dan 1 Ska Su 30 MK2/MKi, Sulawesi mendapat 1 Ska Su 34 Platypus dan 1 Ska Su 35s, Papua 1 Ska Su 27 SK/SKM dan 1 Ska Su 30 MK/Mki, dan Jawa 1 Ska Su 34 Platypus, 1 Ska Su 35s dan 2 Ska Su T-50 Pakfa. Ini diluar Sukhoi untuk TNI AL yang disebut-sebut akan memiliki minimal 1 Ska Su 33. 

Kamis, 30 Januari 2014

Tambahan 4 Kapal Selam U-214s, TNI AL Makin Gahar

Greece Financial Crisis Pictures & Photos

Pada hari Senin 21 September 2009, ThyssenKrupp Marine memberitahu Menteri Pertahanan Yunani bahwa itu membatalkan "The Archimedes Project" kontrak untuk 4 U-214 kapal selam diesel-listrik dengan teknologi Propulsion Air-Independent, karena pembayaran pemerintah itu tetap di bawah air terlalu panjang. Akumulasi tunggakan pembayaran lebih dari EUR 520 juta (kemudian $ 767.000.000), dan sebagainya ThyssenKrupp dan anak perusahaan Hellenic Shipyards mencari arbitrase internasional, dalam rangka untuk memulihkan beberapa pembayaran karena di bawah kontrak.

German submarine type 214
Pembangunan itu hanya bab terbaru dalam saga panjang dan berkelanjutan. Jika masalah tetap tidak terselesaikan, atau arbitrase mengakibatkan pembayaran terminasi tapi tidak ada pengiriman, Yunani mungkin telah menemukan sendiri tanpa kekuatan kapal selam. Sebuah resolusi itu tiba di, tapi gagal eksekusi oleh Hellenic Shipyards telah meninggalkan armada kapal selam Yunani masa depan dalam limbo, bahkan saat investigasi dan uji coba mengirim mantan pejabat Yunani ke pengadilan dan penjara karena korupsi yang terkait dengan pembelian.

German submarine U34, Class 212

Indonesia dan Jerman tandatangani Memory of Understanding (MoU) di bidang pertahanan, Senin, 27 Pebruari 2012 selain pembelian Tank MBT Leopard 2A7 juga termasuk 4 unit Kapal Selam Diesel elektrik U-214s yang merupakan pesanan AL Yunani. Melihat pembelian ini tidaklah mengherankan, dimana Indonesia sudah familier dengan kapal selam dari Jerman yakni U-209 yang telah memperkuat TNI AL selama ini. Dan jangan lupa berita terbaru mengenai upgrade kapal selam U-209 ke Jerman langsung dan tidak lagi ke Korea Selatan merupakan momen untuk mengirim U-214s ke Indonesia. Jadi jangan kaget bila sewaktu-waktu kapal ini muncul di perairan Indonesia mengingat barangnya ready stock.

Rabu, 29 Januari 2014

7 Kapal Selam Nuklir dari Inggris untuk TNI AL (HMS Astute)

Berita bergabungnya armada Kapal Selam Nuklir milik Inggris HMS Astute ke TNI AL bukanlah berita baru. Sejak ditandatangani pembelian tahun 2012, telah dikirim untuk memasuki layanan ke TNI AL pada bulan Agustus 2013. Dan diperkirakan akan menyusul datang lagi  di tahun 2014. Dan ditengah kehadiran Perdana Menteri Inggris bulan Januari 2014 di Jakarta rupanya diikuti pula dengan pengiriman Kapal Selam Nuklir ini. 
Kapal Selam seharga 1 Milliar Dollar US ini merupakan Flagship lain mendampingi Kapal Induk yang telah dibeli baru-baru ini. Mengingat ancaman yang semakin nyata terhadap kedaulatan NKRI, maka wajar kiranya pengadaan HMS Astute ini. Meskipun mahal, namun sangat ekonomis dalam pemakaian dikarenakan tidak memerlukan pengisian BBM dan mampu menyelam seumur hidupnya (25 tahun).
Diawali dengan krisis Ekonomi yang melanda Inggris di awal tahun 2011-2012 lalu, yang akhirnya harus menjual pesanan dari AL Inggris kepada Indonesia. Kapal Selam ini 100 % baru, bukan bekas pakai sehingga maintenance lebih mudah. 
HMS Astute merupakan kapal selam bertenaga nuklir di Royal Navy, kapal utama di kelasnya. Astute merupakan kapal selam kedua dari Royal Navy untuk diberi nama untuk karakteristik kelihaian dan penegasan. Yang pertama adalah Perang Dunia II Amphion kelas Astute. Dia adalah kapal selam serang terbesar Royal Navy

Dibangun sebagai penerus kelas Trafalgar, Astute adalah 50% lebih besar dari T-boats namun memiliki awak lebih kecil. Reaktor nuklir 7.400 ton Astute tidak akan perlu mengisi bahan bakar selama 25 tahun . Karena kapal selam dapat memurnikan air dan udara, ia akan mampu untuk mengelilingi planet tanpa muncul ke permukaan. Batas utama adalah bahwa kapal selam hanya akan mampu membawa pasokan tiga bulan 'makanan untuk 98 kru.
Astute memiliki penyimpanan untuk 38 senjata dan biasanya akan membawa dua Spearfish Heavy torpedo dan Block IV Tomahawk cruise missiles, yang terakhir biaya £ 870.000
setiap Astute diperintahkan dari GEC Marconi Kelautan (sekarang BAE Systems Submarine Solusi) pada tanggal 17 Maret 1997. Dia diletakkan di fasilitas BAE kapal selam di Barrow-in-Furness pada tanggal 31 Januari 2001, 100 tahun hari setelah diletakkan,HMS Astute ditempatkan untuk armada kapal selam pertama Royal Navy's Holland 1. Dia adalah kapal selam pertama yang dibangun di Inggris sejak HMS Vengeance pada tahun 1998.

Astute diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2007 oleh HRH The Duchess of Cornwall, 43 bulan terlambat dari jadwal . Peluncuran menarik lebih dari 10.000 penonton pembangun nya BAE Systems menggambarkan dirinya sebagai "kapal selam serangan terbesar dan paling mampu. Bahwa royal Navy telah beroperasi, dengan kinerja untuk menyaingi manapun di dunia ". 
Astute meninggalkan Barrow tanggal 15 November 2009 dan pada tanggal 20 November 2009, tiba di pelabuhan asalnya HMNB Clyde di Faslane.
Mulai tahun 2011-an, ia mulai tinggal 5-bulan di Uji bawah laut Atlantik Angkatan Laut AS dan Pusat Evaluasi di Bahama, di mana ia menembakkan Spearfish Heavy torpedo dan rudal Tomahawk.Astute meluncurkan dua Tomahawk, rudal pertama pada tanggal 15 November 2011. Mereka adalah kesembilan dan kesepuluh Angkatan Laut Royal Tomahawk uji coba penembakan. 
Pada bulan Februari 2012, Astute bertemu dengan USS Virginia kelas kapal selam New Mexico bawah air dalam Test Undersea Atlantik dan Pusat Evaluasi untuk serangkaian latihan perang. Hadir pula kepala Royal Navy, Laksamana Sir Mark Stanhope dan kepala Angkatan Laut Amerika Serikat, Laksamana Jonathan W. Greenert . Astute diserahkan kepada Angkatan Laut Kerajaan untuk layanan operasional pada akhir 2012.
Name: HMS Astute
Ordered: March 1997
Builder: BAE Systems Submarine Solutions,
Barrow-in-Furness
Laid down: 31 January 2001
Launched: 8 June 2007
Commissioned: 27 August 2010
Homeport: HM Naval Base Clyde
Identification: Pennant number: S119
Status: Commissioned

General characteristics

Class & type: Astute-class submarine
Displacement: 7,000 tonnes, surfaced
7,400 tonnes, dived
Length: 97 m (323 ft)
Beam: 11.3 m (37 ft)
Draught: 10 m (33 ft)
Propulsion: Rolls-Royce PWR2 reactor (with full submarine life core), MTU 600 kilowatt diesel generators
Speed: 29+ knots (54 km/h) submerged (design)
Range: Unlimited, except by food supplies and maintenance requirements
Complement: 98 officers and enlisted, capacity of 109 (All male)
Sensors and
processing systems: 
Thales Sonar 2076
Atlas DESO 25 echosounder
2 x Thales CM010 optronic masts
Raytheon Successor IFF
Armament: 
6 x 21-inch (533 mm) torpedo tubes with stowage for up to 38 weapons;
Tomahawk Block IV land-attack cruise missiles
Spearfish wire-guided heavyweight torpedoes

Meskipun ada opsi penambahan Kasel Nuklir dari Rusia, namun inipun dirasa sudah memadai. 

Jumat, 24 Januari 2014

KAPAL INDUK RI SIAP BERLAYAR

     Complete_Deck
     Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Indonesia, Flagship untuk TNI AL telah diputuskan dan siap diboyong. Pengadaan Kapal Induk ini merupakan proyek strategis dan merupakan kado paling manis diantara kado-kado yang dipersembahkan Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kerjasama dengan Russia, Ukraina, dan India menghasilkan kesepakatan pembelian Kapal Induk eks AL Uni Sovyet yang telah mengalami Retrofit disegala segi, baik rangka, lambung, mesin hingga persenjataannya. Diperkirakan bulan Juli sudah akan tiba di Indonesia untuk mengawal Pulau Jawa dari serbuan Australia dan konco-konco sehingga memberi efek gentar kepada negeri para bromocorah tersebut. 
INS Viraat
     Kapal Induk ini akan memuat Pesawat Tempur Su 33 dan Mig 29 Fullcrum, yang merupakan satu paket sehingga tidak seperti Kapal Induk Liaoning yang masih mencari pesawat tempur yang sesuai. Nantinya akan beroperasi di Samudra Hindia dan pada tahun-tahun selanjutnya akan berdatangan Kapal Induk lain dari Spanyol, Rusia dan Inggris tergantung pada kesepakatan yang akan dicapai dengan tim-tim yang dikirim oleh Pemerintah RI di akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014. 
Navy INS Viraat-India
     Adapun Nama Kapal Induk yang diusulkan diantaranya adalah Sukarno, Suharto, dan beberapa nama-nama Raja-raja kerajaan di Nusantara ini. Apapun namanya, kita patut berbangga kepada TNI, bahwasanya ditengah himpitan ekonomi dan minimnya anggaran, TNI mampu merespon tantangan-tantangan dari luar dengan menghadirkan deretan alutsista gahar sehingga memaksakan musuh untuk tidak gegabah menghadapi Indonesia. 

Senin, 06 Januari 2014

PREDIKSI PESAWAT TEMPUR TNI AU MEF 1 (2014)

Penguatan alutsista TNI di segala matra telah menunjukkan hasilnya, ditandai dengan kegugupan negara tetangga terutama Australia dan Singapura dalam mencermati perkuatan militer Indonesia. Mereka telah memesan pesawat generasi 5 yakni F35 SVTOL yang menggunakan mesin tunggal layaknya F16 dan bukannya F22 Raptor yang bermesin ganda. 
Untuk TNI AU akan dibagi menjadi 3 kelas, yakni kelas berat (heavy), menengah (medium) dan ringan (light). Masing-masing memiliki peran yang berbeda dan tidak layak untuk dibanding-bandingkan. Tentulah ini sudah menjadi strategi Kemenhan dan jajarannya, terutama TNI AU. 
TNI Inginkan Pesawat Sukhoi SU-35
Untuk kelas berat diisi oleh Flanker Family yakni Su 27 SKM, Su 30 MK2, Su 34 Platypus, Su 35S, dan T 50 Pakfa. Untuk yang IFX dan Srikandi masih dalam pengembangan, meskipun sudah ada prototipenya, namun belum dapat dioperasikan secara penuh. Sedangkan Rafale dan Eurofighter Thypoon belum akan operasional dalam waktu dekat. Jumlah pastinya untuk Sukhoi Family masing-masing tipe 1 skuadron, diluar dari pesanan yang akan datang tahun berikutnya. Adapun untuk Tu 22 Backfire secara pastinya masih disembunyikan, kalaupun terbang hanya 1 flight saja (4-6 unit).
 

Kelas medium (menengah) akan diisi oleh F16 baik blok 15 maupun blok 24 yang diupgrade menjadi blok 52/60, JAS 39 C/D danatau Gripen NG, Bango (J10 BD). Jumlah dari F16 secara total sampai 2014 adalah 2 skuadron besar, JAS 39 C/D 1 skuadron kecil, dan Bango 2 skuadron besar. 
 gripen-ng

Kelas light (ringan) diisi oleh T50i sebanyak 1 skuadron kecil, Super Tucano 1 skuadron kecil, F5 Tiger, Hawk 100/200 dan juga YAK 130..
T-50 Golden Eagle

Meskipun ada opsi penambahan pespur lain yakni F35 seperti punya tetangga dan F15 namun dapat dipastikan kandas dikarenakan fitur-fiturnya telah didowngrade selain juga karena ancaman embargo seperti yang sudah-sudah. Semoga apa yang SBY perjuangkan selama ini akan diteruskan pemimpin selanjutnya untuk memodernisasi alutsista TNI demi menjaga kedaulatan NKRI tercinta ini. Semoga mimpi kejayaan NKRI menjadi kenyataan, Aamiin.

Sabtu, 04 Januari 2014

PEMBOM TAKTIS TNI AU, SUKHOI 34 PLATYPUS (FULLBACK BOMBER)?

Jumlah pesawat tempur Su-34 taman di angkatan udara Rusia bisa mencapai 140 unit
Setelah Pembom Strategis TU 22 dipesan, giliran Pembom Taktis yang didatangkan yaitu Sukhoi 34 Platypus (fullback Bomber). Jumlahnya hanya satu skuadron saja, ditandai dengan pemesanan simulator yang telah dipesan, memungkinkan pilot mampu menghemat biaya dan tetap terjaga keberadaannya hingga waktu yang telah ditetapkan/diperlukan.
Sukhoi Su-34 (kode NATOFullback) adalah pesawat tempur serang berkursi ganda mutakhir buatan Rusia, yang dikembangkan dari Su-27Pesawat ini direncanakan untuk menggantikan Su-24 'Fencer'.
Sukhoi Su-34 (Russian: Сухой Су-34) (untuk ekspor Su-32, adalah pesawat tempur-bomber dan pesawat serang canggih.Pesawat yang oleh NATO diberi nama Fullback ini, sebenarnya memiliki nama resmi Platypus dan di rancang untuk menggantikan Sukhoi Su-24. Pesawat tempur-bomber dari varian Sukhoi Su-27, yang untuk versi ekspor dikenal dengan SU-32, mulai dikembangkan oleh Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1980, dan berhasil terbang pada tanggal 13 April 1990. Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.
Versi khusus pesawat tempur serang dari Su-27 mulai dikembangkan Sukhoi pada 1980-an dengan nama T-10V. Pesawatini pertama kali terbang pada tanggal 13 April1990. Penamaan resminya adalah Su-27IBIstrebitel Bombardirovschik, "Tempur Pengebom"). 
Pesawat ini mempunyai kursi ganda dengan konfigurasi berdampingan (side by side) dan di proyeksikan sebagai pesawat tempur maritim, dengan daya jelajah tanpa re-fuelling mencapai 4.000 km dan dengan 3 kali re-fuelling mampu menjelajah hingga 14.000 km, sangat cocok untuk pesawat tempur maupun patroli maritim yang membutuhkan daya jelajah yang cukup luas. Pesawat ini mampu menyerang sasaran dalam berbagai keadaan cuaca, siang atau malam.
Salah satu keunikan dari pesawat Su-34 Fullback/Platypus ini adalah pengutamaan kenyamanan bagi para penerbangnya seperti penggunaan pressurization dengan air conditioning system pada ruang kokpit dan juga terdapat ruangan untuk beristirahat di belakang kursi pilot. Selain itu juga terdapat kursi pemijat type K-36 bagi kedua pilotnya. Hal ini dikarenakan daya jelajahnya yang cukup jauh.

Pengembangan

Versi khusus pesawat tempur serang dari Su-27 mulai dikembangkan Sukhoi pada 1980-an dengan nama T-10VPesawatini pertama kali terbang pada tanggal 13 April 1990. Penamaan resminya adalah Su-27IB (IB: Istrebitel Bombardirovshchik, "Tempur Pembom").
Dirancang berdasarkan Su-27 yang impresif, Su-34 adalah sebuah bomber “berketinggian-rendah” yang didesain untuk menggantikan Su-24. Purwarupa pertama Su-34 adalah pesawat trainer dua-tempat duduk tandem Su-30 yang dimodifikasi, yang merupakan varian dari Su-27, yang di-rekonfigurasi dengan tempat duduk berdampingan dalam sebuah bodi pesawat yang diperlebar. Di dalam hidung pesawat yang diperlebar, terdapat radar terrain-following dan sistem terrain-avoidance yang dibutuhkan untuk penerbangan ketinggian rendah. Selanjutnya, bentuk hidung direvisi menjadi datar dan tajam seperti milik SR71 Blackbird untuk mengurangicross-section radar pesawat. Seperti Su-27, Su-37 juga memiliki radar yang menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat.
Pengembangan dari Su-27 menjadi Su-34 termasuk pemakaian sistem avionik canggih, penambahan canard seperti pada Su-33, manuverabilitas yang lebih baik, jarak yang lebih jauh, dan peningkatan performa penerbangan ketinggian-rendah. Su-34 pada awalnya dikenal sebagai Su-27IB, yang diharapkan untuk menggantikan pembom Su-24 pada 2010. Varian lanjut dari Su-34 adalah Su-32FN yang dikembangkan untuk penyerangan maritim dan tugas pengintaian. Beberapa laporan menyatakan bahwa Su-34 juga dibuat versi lautnya (mungkin dirancukan dengan Su-33UB) yang dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat untuk mengurangi jarak take-off, tetapi varian ini diragukan karena Rusia hanya memiliki 1 kapal induk.

Operator

Russian Air Force Su-34.jpg
Russian Air Force Sukhoi Su-34.jpg
AL-31FN.jpg
 Rusia

Spesifikasi (Su-34)

Su-34-line.gif
Data dari Sukhoi data,[2] Gordon and Davison[3] AF Technology[4]
Ciri-ciri umum
  • Kru: Two
  • Panjang: 23.34 m (72 ft 2 in)
  • Rentang sayap: 14.7 m (48 ft 3 in)
  • Tinggi: 6.09 m (19 ft 5 in)
  • Berat isi: 39,000 kg (85,980 lb)
  • Berat berguna: 8,000 kg (17,600 lb)
  • Berat maksimum saat lepas landas: 45,100 kg (99,425 lb)
  • Mesin: 2 × Lyulka AL-35F turbofans, 137.2 kN (30,845 lbf) with afterburner masing-masing
Kinerja
  • Laju maksimum:
    • High altitude: Mach 1.8 (1,900 km/h, 1,180 mph)
    • Low altitude: Mach 1.2 (1,400 km/h, 870 mph) at sea level
  • Radius tempur: 1,100 km (680 mi)
  • Jangkauan feri: 4,000 km (2,490 mi)
  • Langit-langit batas: 15,000 m (49,200 ft)
  • Beban sayap: 629 kg/m² (129 lb/ft²)
  • Dorongan/berat: 0.68
Persenjataan
  • 1 × 30 mm Gryazev-Shipunov GSh-30-1 (9A-4071K) cannon, 150 rounds
  • Defensive weapons include the R-27 Alamo, R-73 Archer and R-77 Adder series, with the PESA providing the capability to track ten targets and concurrently engage four with BVR missile shots.
  • 10 × wing and fuselage stations for up to 8,000 kg (17,630 lb) of ordnance, including Kh-29L/T, Kh-25MT/ML, Kh-25MP, Kh-36, Kh-38, Kh-41, Kh-59M, Kh-58, Kh-31P, Kh-35 Ural, Kh-41, Kh-65S, Kh-SD, 2 Moskit, 3 × Jachont air-to-ground missiles, KAB-500L/KR or KAB-1500L guided bombs, unguided bombs, B-8 rocket pods with 20 × 80 mm S-8 rockets, B-13 rocket pods with 5 × 122 mm S-13 rockets, O-25 rocket pods with 1 × 340 mm S-25 rocket, fuel tanks, EW- and reconnaissance pods.

Tahun 2014 merupakan titk didih Indonesia, masa depan bangsa ini sedang diukir. Siapa yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan SBY? yang merupakan 'Bapak Modernisasi TNI' telah memberikan pondasi yang kokoh untuk kekuatan militer yang disegani. Tahun ini pula, negara-negara agresor berusaha menancapkan kuku-kukunya ke bumi pertiwi dengan berbagai hal termasuk invasi. Percayalah, TNI sudah memetakan segala kemungkinan yang akan terjadi, ini termasuk jawabannya.